Puasa dan Pembentukan Akhlak yang Mulia

Ibadah puasa Ramadan sebulan lamanya bisa diibaratkan sebagai pendidikan akhlak yang mulia. Semua aturan dan tata caranya sarat dengan nilai-nilai akhlak. Tujuan utama disyariatkannya puasa adalah untuk menyucikan jiwa, mengantarkannya meraih derajat takwa. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Takwa adalah kunci untuk meraih rahmat, kemuliaan, dan kebaikan dari Allah SWT.  Allah tidak menilai seseorang dari bentuk fisik atau rupa, melainkan hati yang bertaqwa dan amal perbuatan, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian.” (HR. Muslim).

Takwa tidak akan tercapai oleh orang yang berpuasa kecuali ia menghiasi diri  dengan akhlak mulia. Akhlak mulia inilah yang membuat puasa menjadi hakiki, baik secara lahir maupun batin. Takwa adalah derajat yang Allah sediakan sebagai jalan menuju surga dan keridhaan-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan.” (QS. Ath-Thur: 17).

Masih banyak ayat Al-Qur’an yang menggambarkan kemuliaan dan kedudukan orang-orang bertakwa. Oleh karena itu, Allah mensyariatkan puasa sebagai ibadah besar yang membersihkan akhlak dan mempersiapkan jiwa untuk meraih derajat takwa, sebagaimana firman-Nya: “La’allakum tattaquun, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183). Kata “la’allakum” (agar kamu) dalam ayat ini menunjukkan kepastian, karena ia berasal dari Allah Yang Maha Pengasih. Maksudnya, puasa akan membawa kamu kepada takwa.

Takwa tidak akan didapat kecuali dengan akhlak mulia. Akhlak mulia inilah yang membuat puasa menjadi benar, baik secara lahir maupun batin. Orang yang bertakwa senantiasa merasa diawasi oleh Allah sehingga ia akan menjauhi segala yang haram, dan bersungguh-sungguh dalam ketaatan. Takwa juga akan membuat seseorang terhalang dari berbuat maksiat dan dosa.  Jika seseorang berhasil menjauhi yang haram dan bersungguh-sungguh dalam ketaatan selama sebulan penuh, maka anggota tubuhnya akan terbiasa dengan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Inilah pondasi utama takwa yang diraih oleh orang yang berpuasa.

Rasulullah ﷺ bersabda;

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، فَإِنْ سَابَكَ أَحَدٌ أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari perkataan sia-sia dan kotor. Jika ada orang yang mencacimu atau berlaku bodoh kepadamu, katakanlah: ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa.’” (HR. Ibnu Khuzaimah)

Jika seseorang memahami makna puasa dengan meninggalkan perkataan sia-sia dan buruk yang dapat merusak pahala puasa, maka Allah akan mengangkat derajatnya dengan kemuliaan akhlaknya. Ia tidak berkata dusta dan tidak melakukan perbuatan keji. Inilah puasa sejati yang diterima oleh Allah dan diberi pahala yang besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi: “Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Masuk Surga dengan Taqwa dan Akhlak Mulia

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan orang ke surga, beliau menjawab: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” Dan ketika ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan orang ke neraka, beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan.” (HR. At-Tirmidzi).

Dari Ummu Darda’ RA, Rasulullah SAW bersabda:

أَثْقَلُ شَيْءٍ فِي الْمِيزَانِ الْخُلُقُ الْحَسَنُ

“Hal yang paling berat dalam timbangan (pada hari kiamat) adalah akhlak yang baik.” (HR. Abu Dawud).

Dan dari Ummu Habibah RA, istri Nabi SAW, beliau bersabda: 

ذَهَبَ حَسَنُ الْخُلُقِ بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Akhlak yang baik akan membawa kebaikan dunia dan akhirat.” (HR. Ahmad).

Maka, takwa yang dihasilkan dari puasa adalah takwa yang melahirkan akhlak mulia, yang menjadi misi utama diutusnya Rasulullah SAW, sebagaimana sabda beliau: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Bukhari).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *