Allah adalah Tuhan yang menguasai Ramadan, setiap bulan, dan seluruh hari-hari dalam hidup kita. Sebagai hamba, kita harus senantiasa memegang teguh satu prinsip utama, apapun keadaan dan waktu yang kita hadapi, yaitu bertakwa kepada Allah.
Puasa merupakan madrasah agung dalam Islam, tempat umat Muslim menempa diri. Sebagai salah satu rukun Islam dan pondasi utama agama, puasa menghadirkan pelajaran hidup serta hikmah yang begitu berharga sepanjang Ramadan. Pelajaran ini menjadi bekal penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan setelah Ramadan berlalu.
Pelajaran Pertama: Kesabaran
Ramadan mengajarkan kita kesabaran, yang merupakan ibadah dan amalan paling mulia. Ketika seorang hamba menahan diri dari makan dan minum, ia melatih diri dengan sifat sabar—sifat yang mencakup semua kebaikan: sabar dalam ketaatan, sabar menjauhi maksiat, dan sabar menghadapi takdir yang menyakitkan. Allah berfirman tentang keutamaan sabar:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan disempurnakan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Pelajaran Kedua: Kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya
Ramadan mengajarkan kita kepatuhan total kepada Allah dan Rasul-Nya dalam perintah dan larangan. Allah berfirman:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman maupun perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan lain bagi mereka dalam urusan mereka. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36)
Pelajaran Ketiga: Takwa
Ramadan mengajarkan kita takwa melalui pengendalian lisan, anggota tubuh, dan hawa nafsu demi Allah. Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Allah berfirman: ‘Puasa adalah milik-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasannya. Ia telah meninggalkan hawa nafsunya, makanan, dan minumannya karena Aku. Puasa adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan: kegembiraan saat ia berbuka, dan kegembiraan saat ia bertemu dengan Rabb-nya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.'” (HR. Bukhari)
Pelajaran Keempat: Nikmatnya Ibadah
Ramadan mengajarkan kita keindahan ibadah dan kenikmatannya, agar ibadah tersebut dapat dilanjutkan setelah Ramadan, seperti salat malam, puasa sunnah, dan membaca Al-Qur’an. Nabi bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pelajaran Kelima: Muraqabah (Kesadaran akan Pengawasan Allah)
Puasa melatih kita untuk merasakan bahwa Allah selalu mengawasi, sehingga kita meninggalkan apa yang diinginkan hawa nafsu meski mampu melakukannya karena menyadari bahwa Allah melihat kita. Allah berfirman:
“Dan Dia bersama kamu di mana pun kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4)
Pelajaran Keenam: Kemudahan dalam Agama
Islam adalah agama yang memudahkan, bukan menyulitkan. Orang yang tidak mampu berpuasa karena sakit atau dalam perjalanan diberi keringanan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari atau membayar fidyah. Allah berfirman:
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Pelajaran Ketujuh: Sikap Dermawan
Ramadan mengajarkan kita untuk bersikap dermawan dan peduli kepada fakir miskin. Nabi adalah orang yang paling dermawan, terutama saat bulan Ramadan.
Pelajaran Kedelapan: Rahmat dan Ampunan Allah
Ramadan penuh dengan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari neraka. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Allah berfirman: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)
Setelah Ramadan, kita harus terus bertakwa kepada Allah, karena Allah adalah Tuhan yang menguasai semua waktu, bukan hanya Ramadan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang bertakwa.