Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia, khususnya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Malam ini penuh keberkahan dan menjadi kesempatan besar bagi siapa pun yang menghidupkannya dengan keimanan dan harapan pahala dari Allah SWT.
Bisakah Lailatul Qadar Dilihat?
Ada yang bertanya, apakah Lailatul Qadar dapat dilihat oleh mata manusia? Terkait pertanyaan ini Syaikh Sholih Al-Munajjid dalam situs fatwanya IslamQA.info memberikan penjelasan. Jawabannya adalah, ya, Lailatul Qadar mungkin dapat dilihat oleh orang yang Allah kehendaki, melalui tanda-tanda tertentu. Namun, meski tanda-tandanya tidak terlihat, seseorang tetap dapat memperoleh keutamaan malam tersebut apabila dia mendirikannya dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Barang siapa menghidupkannya dengan sungguh-sungguh, kemudian malam itu benar-benar Lailatul Qadar, maka diampuni dosa-dosanya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang.”
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar disembunyikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari hamba-hamba-Nya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, agar mereka bersungguh-sungguh dalam mencarinya, sehingga mereka meraih keutamaan dan pahala yang besar. Namun, dalam beberapa hadis, disebutkan tanda-tanda Lailatul Qadar, baik yang terjadi pada malam harinya maupun pada pagi harinya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari hadis Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
“Tanda-tanda Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, tenang, seolah-olah ada bulan yang bersinar terang. Udara pada malam itu sejuk, tidak dingin dan tidak panas. Dan tidak ada bintang yang dilemparkan (tidak ada meteor yang jatuh) pada malam itu hingga pagi hari.” Adapun tanda yang muncul setelah berakhirnya malam tersebut adalah: “Matahari terbit pada pagi harinya dengan cahaya putih yang tidak menyilaukan,” sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ubay bin Ka’ab.
Namun, penting untuk diingat bahwa Lailatul Qadar memiliki banyak tanda yang tidak selalu disadari oleh semua orang. Oleh karena itu, yang lebih utama adalah memperbanyak ibadah pada sepuluh malam terakhir, tanpa hanya bergantung pada tanda-tanda fisik.
Malam Lailatul Qadar: Tetap atau Berpindah?
Ada perbedaan pendapat tentang apakah Lailatul Qadar berada pada malam tertentu setiap tahun atau berpindah-pindah. Pendapat yang lebih kuat menyebutkan bahwa Lailatul Qadar berpindah di antara sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil. Meskipun demikian, malam ke-27 sering dianggap paling mungkin.
Baca penjelasan keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadan.
Bagi siapa saja yang beribadah dengan penuh keikhlasan pada seluruh malam di sepuluh hari terakhir, maka ia akan mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar. Sebab, Allah Ztelah menjanjikan pahala besar bagi mereka yang menghidupkan malam tersebut dengan iman dan pengharapan.
Doa yang Dianjurkan Saat Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan di bulan Ramadan yang dinanti umat Muslim. Di malam ini, Rasulullah SAW memberikan panduan khusus tentang doa yang sebaiknya kita panjatkan. Dalam sebuah riwayat, Aisyah r.a. bertanya kepada Rasulullah e:
“Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku bertemu dengan Lailatul Qadar, doa apa yang sebaiknya aku ucapkan?”
Rasulullah e menjawab: “Ucapkanlah: Ya Allah, Engkau adalah Maha Pemaaf, mencintai sifat pemaaf, maka maafkanlah aku.”
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya memohon ampunan kepada Allah Z, khususnya pada malam Lailatul Qadar. Allah adalah Maha Pemaaf, dan sifat-Nya yang mencintai kemaafan menjadi pelajaran bagi kita untuk memohon pengampunan dengan penuh kerendahan hati.
Doa ini juga mencerminkan bahwa malam Lailatul Qadar bukan hanya waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga waktu terbaik untuk memohon penghapusan dosa dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah Z.
Semoga kita dianugerahi kesempatan untuk bertemu malam yang penuh kemuliaan ini dan mampu menghidupkannya dengan doa, keimanan, dan harapan akan rahmat-Nya