Istiqamah: Kekuatan Konsistensi dalam Beribadah

Islam menaruh perhatian besar pada konsep istiqamah ¹  Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW, beserta umatnya untuk konsisten menjaga istiqomah dalam keyakinan, ibadah, dan akhlak. Sebab, istiqamah mencerminkan kesempurnaan agama seseorang.

Istiqamah dalam Al-Qur’an

Seruan untuk istiqamah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya firman Allah SWT:

“Maka istiqomahlah (berteguh hatilah) sebagaimana engkau diperintahkan, bersama orang-orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)

Allah SWT juga memuji orang-orang yang istiqamah dan menjanjikan mereka pahala yang besar:

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka istiqamah, para malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati. Bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’”(QS. Fussilat: 30)

Dalam firman Allah “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka istiqamah”, terdapat lima penafsiran:

1. Mereka istiqomah dalam mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan mereka.
2. Mereka istiqomah dalam ketaatan dan menjalankan kewajiban.
3. Mereka istiqomah dalam keikhlasan beragama dan ilmu hingga kematian.
4. Mereka istiqomah dalam perbuatan sebagaimana dalam perkataan.
5. Mereka istiqomah secara sembunyi maupun terang-terangan ²

Mereka adalah orang-orang yang meraih “penjagaan Allah bersama orang-orang sabar, mereka yang berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya, dan Allah memberikan hidayah khusus kepada mereka”. ³

Istiqamah dalam Sunnah Nabi

Karena istiqamah mencakup seluruh aspek agama, Nabi SAW pun menekankan pentingnya hal ini. Salah satu nasihat beliau yang singkat namun penuh makna:

Dari Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi RA, ia berkata:

“Wahai Rasulullah, ajarkan aku satu kalimat tentang Islam yang tak perlu kutanyakan lagi pada orang lain setelahmu.”
Nabi SAW menjawab: “Katakan, ‘Aku beriman kepada Allah,’ lalu beristiqomahlah.” ⁴

Istiqomah berarti “berpegang teguh pada perintah Allah, baik dalam melakukan kebaikan maupun meninggalkan kemungkaran “ ⁵  Tanpa istiqomah, segala usaha bisa sia-sia.

Keutamaan Sifat Istiqamah

Di antara keutamaan istiqomah adalah ia mengangkat derajat seseorang, memperbaiki keadaannya, menuntunnya kepada kebaikan, menjaga akal dan hatinya dari kerusakan, serta melindunginya dari kehancuran dalam keburukan.

Dengan istiqomah, perkataannya didengar, perbuatannya diikuti, sehingga ia mengumpulkan kebaikan yang melimpah dan pahala yang besar karena kejujuran, keikhlasan, niat yang baik, dan keinginannya terhadap apa yang ada di sisi Allah SWT.

Perkataan Ulama Salaf tentang Istiqomah

• Abu Bakar Ash-Shiddiq RA berkata:

“Jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun,” maksudnya adalah istiqomah dalam tauhid yang murni.

• Umar bin Khattab RA berkata:

“Istiqomah adalah engkau teguh dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan, dan tidak berbelit seperti musang.”

• Utsman bin Affan RA berkata:

“Mereka istiqomah, yaitu mengikhlaskan amal hanya untuk Allah.”

• Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas RA berkata: “

“Mereka istiqomah, yaitu menunaikan kewajiban” ⁶

• Ibnu Taimiyah :

“Kemuliaan sejati adalah dengan tetap istiqomah” ⁷

Istiqomah adalah jalan keselamatan. “Barangsiapa di dunia ini diberi petunjuk ke jalan Allah yang lurus, yang dibawa oleh para rasul dan kitab-kitab-Nya, maka di akhirat ia akan dituntun ke jalan lurus yang mengantarkannya ke surga dan tempat balasan. Baca Istiqamah tanda Diterimanya Amal

Kiat Mencapai Istiqamah

Istiqamah dapat dicapai melalui lima hal:

1. Istiqamah lisan dengan dzikir dan pujian kepada Allah
2. istiqamah jiwa dengan ketaatan disertai rasa malu; sehingga seseorang merasa terdorong untuk menjaga dirinya dari melakukan dosa atau melalaikan kewajibannya
3. istiqamah hati dengan rasa takut dan harap; Rasa takut kepad aAllah mendorong seseorang untuk menjauhi dosa dan kelalaian, karena ia sadar akan konsekuensi dari perbuatannya di hadapan Allah. Sementara itu, rasa harap memotivasi seseorang untuk terus berbuat baik dengan keyakinan bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
4. istiqamah ruh dengan kejujuran dan kejernihan, bersih dari akhlak tercela;
5. serta istiqamah batin dengan penghormatan dan kesetiaan. menjaga hati yang penuh hormat kepada Allah, memahami kebesaran-Nya, dan senantiasa tunduk dalam ketaatan

Istiqamah adalah konsistensi dalam menjaga ucapan, perbuatan, dan hati sesuai dengan perintah Allah. Orang yang istiqamah ibarat gunung: kuat, kokoh, dan tidak mudah goyah. Dengan istiqamah, seseorang meraih kebahagiaan dunia dan akhirat serta mendekatkan diri kepada Allah

1. Istiqamah adalah kata yang mencakup seluruh agama, yaitu tegak di hadapan Allah dengan kebenaran, memenuhi janji, dan berlaku lurus dalam perkataan, perbuatan, keadaan, dan niat. Istiqamah berarti melaksanakan segala sesuatu karena Allah, dengan pertolongan Allah, dan sesuai perintah Allah. (Lihat: Bashoir Dzawi At-Tamyiz, Al-Fairuzabadi, 4/313).[↩]
2. An-Nukat wal ‘Uyun, Al-Mawardi, 5/179[↩]
3. ‘Iddatush Shabirin, Ibnul Qayyim, hlm. 24.[↩]
4. HR. Muslim (168), Sunan An-Nasa’i Al-Kubra (1425).[↩]
5. Fathul Bari, Ibnu Hajar, 13/257.[↩]
6. Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim, 2/104[↩]
7. Majmu’ Al-Fatawa, Ibnu Taimiyah, 11/298.[↩]